Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2017

Terlalu Memaksa

Perasaan itu selalu berubah, seiring dengan bergulirnya waktu. Perasaan itu muncul dengan sendirinya, menetap bahkan mencari selah-selah untuk menanam dirinya dalam relung hati yang jauh kedalam jiwa. Perasaan itu seperti Air, mengalir dari tempat tinggi menuju yang rendah, melalui jalur pori-pori, lubang yang besar, bahkan jalur  tak kasat mata.  Ia bisa menjadi virus sakit, namun bisa menjadi energi yang terus memancarkan kekuatan, memberikan nyawa bagi siapa saja yang menikmatinya, berkembang, bertumbuh bahkan menjadi sebuah simponi rasa.  Perasaan bahagia itu muncul ketika kamu merasakan keguncangan, karena tragedi besar dalam hidup. Asam kehidupan itulah rasa. Ayah ibu, mungkin bisa menjadi energi seseorang, mereka bisa menceritakan betapa sulitnya menjalani kerasnya hidup, bejuang demi tanggung jawab, demi melihat tulang anaknya menjadi keras, hingga berkembang kecerdasannya. Mereka jalani dengan rasa bahagia, meski rintangan harus dilewati karena anak menjadi energi itu

Beras Dewi Sri (Dewi Beras Kepercayaan Dulu)

Konsumsi beras bagi saya  menjadi suatu keharusan. Entah karena kebiasaan sedari kecil,  orang tua yang juga mengkonsumsinya, atau perut orang indonesia merasa tidak kenyang jika tidak makan nasi.  Alhamdulillahnya hingga saat ini, beras masih terjual bebas dan juga menjadi kesukaan orang Indonesia, meskipun ada beberapa orang borjuis yang sudah menggantinya dengan roti, atau buah demi menjaga kesehatan mereka yang rentan terserang penyakit kebanyakan karbo.  Beras,, juga menjadi makanan pokok orang jepang. Orang jepang mengolah nasi cukup baik dengan menggabungkannya dengan daging ikan, sayuran, rumput laut bahkan telur salmon. Menjadi salah satu keinginan saya untuk dapat makan nasi khas jepang di negara itu sendiri. Menikmati sakura, menggunakan kimono, tidur dirumah kayu, sepertinya menjadi liburan ekspedisi berburu nasi jepang. Indonesia tidak pernah kalah dengan pengolahan Beras, saya sendiri sudah banyak merasakan begitu banyak kreasi tangan-tangan kuliner  orang in