Kesempatan malam yang sunyi dalam berbagai aktivitas
dijalani tanpa adanya sebuah rasa lelah dalam fisik, namun tetap lelah dalam
keadaan batin. Hahah memang aneh.. ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk melupakan kejenuhan dan keserakahan otak yang memforsir untuk belajar, salah satunya adalah dengan kegiatan yang satu ini Yaitu "MENDAKI GUNUNG". Memang dengan Kegiatan ini semua beban terasa lupa akan keindahan alam yang menanti untuk ditatap, dipandang, dan juga untuk diraih. Yang pasti Keindahan Alam Nya.
Kesempatan yang kedua ini, adalah kali kedua saya melakukan pendakian gunung in My Life yang pasti masuk dalam daftar katagori Perjalanan Nandar And The Journey, gunung kali ini lebih seru dan menantang untuk didaki karena memang belom pernah mendaki gunung yang memang benar-benar hijau dengan lebatnya pohon yang menancap di tanah yang liat ini. Gunung ini cukup indah dipandang mata, dan Sudah tidak sabar untuk sampai kepuncaknya yang memiliki ketinggian kurang lebih sekitar 2276 meter / 7467 kaki DPL (di bawah Permukaan laut).
Lagi-lagi aku mendaki barsama kawan yang sekaligus teman seperjuangan di bali. Barsama Hidayat Mairi, kemudian ditemani oleh sahabat lain ada, Lingga (Tebu), Kak Bowo, Kak Chonk, Kak Rengas, dan Kak Blogok. Pendakian ini atas usul dari salah satu dari mereka, dan kamipun menyetujui..
Kami memulai dengan Packing baranng-barang apa saja yang akan dibawa selama perjalanan. Akupun tidak mau lupa ikut ambil bagian dalam mengepak baju ganti, SB (Sleeping Bag), konsumsi Selama 2 hari, kaos tangan, sepatu sandal, ponco/jas hujan. dan kami berangkat dari Kota Singaraja untuk ke Tabanan Bali, pada pukul 04.00 pm WITA.
Pertama kali menapakkan kaki di desa Punjungan desa untuk menuju daerah pendakian, kami sudah disambut dengan hijaunya sawah, sibuknya petani memanen padi yang sudah menguning keemasan, petani yang sibuk aktivitasnya, serta anjing-anjing yang selalu menggonggong - gonggong ketika kami melewatinya. Karena sekarang Waktu untuk musim penghujan, ini jugalah yang kami alami, hujan seperti di semprot Kispr*y, aduh menambah sejuk suasana, kami tiba didesa punjungan pada pukul 07.00 pm, dan karena kak Bowo tidak membawa sarung tangan kebetulan ada warung yang menjual sarung tangan , jadi dibelidah..suasana makin memanas, pada hal suhu disini bisa mencapai 18 desajat celsius cukup dingin sekali, akhirnya waktunya makan juga, ada juga warung makan yang membuka dan menjajakan makanan, ada nasi goreng, gorengan dan nasi campur maka, kami memilih untuk makan nasi campur saja..
mau tau kelanjutannya...?
Bersambung karena mengantuk..
Lagi-lagi aku mendaki barsama kawan yang sekaligus teman seperjuangan di bali. Barsama Hidayat Mairi, kemudian ditemani oleh sahabat lain ada, Lingga (Tebu), Kak Bowo, Kak Chonk, Kak Rengas, dan Kak Blogok. Pendakian ini atas usul dari salah satu dari mereka, dan kamipun menyetujui..
Kami memulai dengan Packing baranng-barang apa saja yang akan dibawa selama perjalanan. Akupun tidak mau lupa ikut ambil bagian dalam mengepak baju ganti, SB (Sleeping Bag), konsumsi Selama 2 hari, kaos tangan, sepatu sandal, ponco/jas hujan. dan kami berangkat dari Kota Singaraja untuk ke Tabanan Bali, pada pukul 04.00 pm WITA.
"Persawahan yang Menyejukan Mata di bawah Kaki Gunung BatuKaru" |
Pertama kali menapakkan kaki di desa Punjungan desa untuk menuju daerah pendakian, kami sudah disambut dengan hijaunya sawah, sibuknya petani memanen padi yang sudah menguning keemasan, petani yang sibuk aktivitasnya, serta anjing-anjing yang selalu menggonggong - gonggong ketika kami melewatinya. Karena sekarang Waktu untuk musim penghujan, ini jugalah yang kami alami, hujan seperti di semprot Kispr*y, aduh menambah sejuk suasana, kami tiba didesa punjungan pada pukul 07.00 pm, dan karena kak Bowo tidak membawa sarung tangan kebetulan ada warung yang menjual sarung tangan , jadi dibelidah..suasana makin memanas, pada hal suhu disini bisa mencapai 18 desajat celsius cukup dingin sekali, akhirnya waktunya makan juga, ada juga warung makan yang membuka dan menjajakan makanan, ada nasi goreng, gorengan dan nasi campur maka, kami memilih untuk makan nasi campur saja..
mau tau kelanjutannya...?
Saat Pendakian di ketinggian 1700 DPL |
"Hidayat Mairi Di Puncak Batu Karu" |
"Lingga dan Kak Chonk versi Narsis setelah sembahyang" |
"TUKANG NARSIS" |
"Me" di Puncak Batu Karu Bali |
"Pada Pura Puncak" |
"Kak Blogok Muka Bahagia karena tiba di Puncak" |
Bersambung karena mengantuk..
Komentar