Akhir pekan ini gua mengalami kondisi badan yang drop, badan terasa lemas, kepala terasa migrain yang berpengaruh untuk aktivitas gua. Secara human, sebenarnya badan itu bisa memberikan signal kepada pikiran kita, bahwa kondisi mulai tidak stabil, diwujudkan dengan suhu badan yang mulai naik, radang, dan sebagainya, tergantung orangnya. Bisa saja signal itu dibaca dan menimbulkan tindakan pencegahan, bisa berupa mengurangi aktivitas yang cukup berat, atau segera mengkonsumsi makanan atau minuman yang sehat, untuk mengembalikan kondisi badan.
Hanya saja, terkadang acuh tak menghiraukan signal itu, larut dalam aktivitas, larut dalam ambisi, dan sebagainya yang manusia inginkan.
Sehingga berujung pada ketidakstabilan tubuh, atau kita mengenal sakit.
Sakit itu nggak asik, sakit itu dalam bahasa bijaknya ya cobaan dari Allah SWT yang lalai dalam meyikapi setiap aktivitasnya. atau bisa saja itu memang ujian yang tuhan berikan agar kita sadar mengerti bahwa apa yang dilakukan sudah diambang batas, dan harus istirahat.
bisa lain cerita, jika sakitnya diri lo karena campurtangan orang, maksudnya ?? diracuni misalnya. semoga kita dijauhkan dari itu semua.
Selama sakit, entah apa yang terjadi. gua cukup sulit untuk bersikap berdiam diri. pikiran terus berputar, intinya tidak bisa stagnan. padahal dalam kondisi sakit, seharusnya seseorang istirahat, jika di muslim bisa berdzikir kepada Allah SWT, dan perbuatan hati lainnya.
Mengistirahatkan sejenak otak, untuk bisa merefresh agar bisa kembali berkarya.
kenapa gua bahas perkara ini yaitu sakit. Karena mungkin banyak yang lupa, termasuk gua bahwa ada dua nikmat yang sering dilupakan oleh manusia, pertama adalah sehat sebelum sakit dan kedua nikmat lapang sebelum sempit.
Bagi sebaian orang sakit itu mungkin akhir kisah yang harus dijalani sebelum ajal menjemput. Menjadi bahan untuk manipulasi politik, drama percintaan, atau sakit memang ujian atau cobaan dari Allah SWT untuk meningkatkan derajat ketaqwaan, serta penggugur dosa ketika ikhlas menjalaninya.
Komentar