Diskusi menarik malam ini, suasana kantor yang tidak lagi riuh karena aktivitas kerjaan membuat hening, hanya suara lalu lintas kendaraan yang tak pernah berhenti melewati jalur kantor dimana saya bekerja. Malam ini ada figur karyawan yang biasa kami panggil akang, bukan berasal dari Suku Sunda, karena sudah terbiasa di bandung untuk mereka yang lebih tua dipanggil dengan sapaan Akang, atau AA. Bagi beliau, ketika kita memahami ilmu, apapun itu baik dari Glosarium, Buku yang tebal, rumit dan sebagainya, untuk mengecek akan hal itu adalah dengan memberi penjelasan yang mudah dipahami oleh orang lain, menggunakan bahasa kita sendiri. Intinya kita adalah orang yang menyederhanakan sesuatu yang rumit menjadi sesuatu yang mudah untuk dipahami oleh pendengar kita, apakah itu kawan, murid, atau orang yang sengaja/tidak bertanya akan hal itu. Dan ini berlaku tidak hanya untuk mereka yang belajar sains saja namun ilmu humaniora juga dituntut untuk memahami akan hal ini. ...