Kami
anak ROHIS. Akidah kami bersih terhadap hal-hal yang bersifat magis.
Baik itu jimat, wapak, jirim, ataupun keris apalagi penggaris. Pedoman
hidup kami adalah Al Qur’an dan Al Hadits. Kami bukan kalangan
alkoholis. Boro-boro untuk beralkohol ria, untuk uang jajan pun kami
masih mengemis.
Kami anak ROHIS. Ada seorang nenek
bernama Sydney Jones yang menuduh kami radikalis. Padahal kami hanyalah
sekumpulan aktivis. Tentunya aktivis Islam bukannya aktivis secularis,
pluralis, liberalis, apalagi satanis. Kami hanya dapat berharap
mudah-mudahan masyarakat tidak termakan isu tersebut yang buat kami
menjadi miris.
Kami anak ROHIS. Murobbi kami selalu
bercerita bahwa kami adalah pewaris. Pewaris risalah para nabi dan Rosul
dari zaman nabi Adam sampai sayyiduna Muhammad SAW Al-Quraisy. Untuk
itulah kami dididik menjadi pemuda yang loyalis. Loyalis kepada Allah
dan Rosul-Nya serta berlepas dari paham-paham yang tidak Islamis.
Kami anak ROHIS. Bukanlah segerombolan
selebritis. Yang kerjaannya update status di jagad virtual agar dibilang
eksis. Yang cuman bisa basa-basi kebaikan share pilu, nestapa, atau apa
saja hal-hal yang berbau melankolis. Buat kami yang terpenting adalah
aksi nyata bukan bualan besar yang manis serta bombastis.
Kami anak ROHIS. Tongkrongan kami jauh
dari kafe, mal, bar, diskotik ataupun di halte bis. Biasanya kami paling
suka duduk di masjid atau juga di majelis-majelis. Kami selalu menjaga
diri kami dari hal-hal yang bersifat najis. Baik najis jasmani ataupun
psikis.
Kami anak ROHIS. Kami diajarkan untuk
dapat bersifat altruis. Dan membuang jauh-jauh sifat egois. Kami juga
diajarkan untuk menjadi golongan yang mukhlis. Tidak mengharapkan
imbalan dari manusia yang sifatnya materialis. Walaupun kadang kali uang
jajan kami menjadi habis. Tapi, tak apalah yang penting balasan dari
Allah berupa surga lengkap dengan para bidadari’s.
Komentar