Langsung ke konten utama

Senyum atau Tidak ya..??

Assalamu 'alaikum Wr. Wb.


   Waaahh...ga terasa sebentar lagi sudah mau UN aja buat anak-anak sekolah. Waktu memang selalu berkejaran dengan kita. Kalau kita ga mampu mengikuti, kita akan terlindas dan tertinggal..hehe...


   Sekolah merupakan hal yang wajib bagi seluruh rakyat Indonesia. Wajib belajar 9 tahun adalah slogan pendidikan di negara kita ini. Namun sejauh ini kita masih melihat banyak sekali hal yang janggal dalam dunia pendidikan kita. Mulai yang terbuka sampai rahasia umum. Jujur saja, pendidikan di negara kita sudah tertinggal jauh dari negara-negara maju lainnya. Meskipun tidak terlalu di belakang, namun rasanya untuk SDM dan SDA negara kita yang luar biasa, seharusnya pendidikan di negara ini sudah seperti negara-negara maju.
   Kali ini saya ingin membahas beberapa hal yang sudah menjadi rahasia umum di kalangan dunia pendidikan. Semoga saja bisa sedikit membantu bagi anda yang bisa berbuat.
   Sebagian dari anda mungkin pernah merasakan gagal masuk sekolah negeri. Yaahh...memang sekolah negeri sekarang ini menjadi tujuan bagi sebagian orang, namun sangat sulit untuk masuk. SMP atau SMA/STM negeri biasanya menentukan nilai minimal bagi yang berminat untuk masuk di sekolahnya. Sedangkan bila tidak lulus masuk sekolah negeri, biaya di sekolah swasta terbilang mahal. Lalu bagaimana?? Beberapa murid di sekolah saya memilih untuk tidak meneruskan sekolah kalau tidak masuk negeri, karena biayanya yang mahal. Ckckkck...dilema dong..
   Kemudian masalah nilai UN. Nilai UN untuk kelulusan terbilang cukup tinggi untuk dicapai oleh siswa dengan otak pas-pasan. Setelah saya pelajari dari beberapa siswa, siswa yang pintar memang mampu mendapat nilai 60 keatas, namun itu hanya 5% dari 20 siswa. Sebagian besar siswa mendapat nilai 50 saja sudah dengan susah payah. Alhasil guru mau tidak mau akan membantu siswa dalam kelulusan. Kalau di SD, yang saya tahu, biasanya guru-guru membuka lagi kertas jawaban dan mengoreksi hasil siswa agar minimal sama dengan nilai KKM. Di SMP, di sebagian sekolah pihak sekolah memberikan contekan. Begitu pula di tingkat SMA. Andaikata tidak dari sekolah, siswa dituntun untuk mencari contekan. Pihak sekolah pun memberikan KKM tinggi di setiap semesternya, agar dapat membantu kelulusan. Pernah sekolah saya waktu itu KKMnya kecil, hanya sekitar 60-an, komisariat daerah kami malah menganjurkan supaya KKMnya ditinggikan. Sedangkan KKM 70 itu, menurut saya terlalu tinggi. Akhirnya di setiap pembagian rapot, nilai minimal siswa ada di 70-an. Meski dengan begitu, kami biasanya memberi tugas tambahan dan remedial lebih banyak untuk mencapainya.
   Waaahh...padahal KKM seharusnya dibuat berdasarkan kondisi siswa di kelas, kesulitan pelajaran dan sarana dan prasarana di sekolah. Bagaimana mau dikasih KKM tinggi, kalau terdapat siswa yang menurut saya hanya memiliki otak pas-pasan.
  Entahlaahh...dilema tingkat tinggi kan??? Di satu sisi, kita harus mengajarkan kejujuran pada para siswa, namun dilain pihak sekolah juga tau kondisi anak bahwa sesungguhnya ia cukup untuk lulus, meski nilainya kadang dibawah KKM. Sudah menjadi rahasia umum, kalau kita saksikan di TV kelulusan mencapai 90%. Weeeww...hebat sekali..hehe... Imbasnya, sebagian siswa malah santai saja menghadapi UN. "Ahh..ntar juga ada contekan.." begitu menurut mereka.
   Maka sudah seharusnya pemerintah membenahi sistem pendidikan di negara ini. Karena bila terus berlanjut, maka secara tidak langsung kita semua sudah mengajarkan anak-anak penerus bangsa untuk KKN.



   Contoh kasus mencontek massal di Gandel JawaTimur. Sekretaris Federasi Guru Independen Indonesia (FGII), Iwan Hermawan, menolak jika kasus mencontek massal saat pelaksanaan Ujian Nasional (UN) 2011 di SD II Gandel, Surabaya, Jawa Timur, karena kesalahan guru. Menurut dia, kasus itu akibat kesalahan sistem UN yang dibuat pemerintah.
   "Kesalahan bukan dari guru. Ketidakjujuran struktural yang dilakukan oleh siswa, guru akibat kebijakan pemerintah yang mendorong melakukan itu," kata Iwan saat diskusi di Jakarta, Sabtu (18/6/2011).
Iwan mengatakan, UN membuat semua pihak tertekan. Murid ditekan guru agar mendapat nilai baik. Pasalnya, penilaian kinerja guru oleh kepala sekolah dilihat dari hasil UN. Adapun kepala sekolah tertekan akreditasi sekolah dan ancaman pemecatan berdasarkan hasil UN.
   "Jadi, kepala sekolah tertekan oleh kepala dinas, kepala dinas tertekan oleh bupati, gubernur, dan seterusnya. Jadi UN segala-galanya. Sebagai contoh, kepala dinas pendidikan di Parepare, Sulawasi Selatan, mengancam akan memberhentikan kepala sekolah jika (murid) tidak lulus 100 persen," kata dia.
Akibatnya, mereka menghalalkan segala cara agar hasil UN bagus. Jika tak mau berbuat curang, lanjut Iwan, akan diperlakukan seperti Siami (32), ibu dari Alifah Ahmad Maulana alias Aam (13).
   Iwan mengatakan, ia pernah diberi sanksi ditangguhkan kenaikan pangkat sebagai pegawai negeri setelah mengungkapkan kebocoran UN di Bandung, Jawa Barat. "Itu gara-gara sampaikan apa adanya. Banyak juga guru-guru yang dimutasi ke daerah terpencil gara-gara kejujuran. Sudahlah, UN tidak perlu dilanjutkan lagi," ucap Iwan.
   Jujur saja..bukan hanya SD II Gandel saja yang seperti itu, semua sekolah di Indonesia pun begitu. Suatu kali sekolah STM di daerah saya pernah melarang keras siswanya mencontek. Alhasil hampir 50% siswa tidak lulus UN. Di tahun berikutnya, sekolah tersebut tidak banyak lagi peminatnya.
   Heeemmm..sedihnya... makanya usul buat pemerintah. Kami tahu tidak mudah membuat sistem pendidikan yang baik. Tapi lebih baik biarkan sekolah yang menilai siswa-siswanya. memang peluang siswa yang memang sengaja diluluskan tetap ada, namun setidaknya tidak merusak moral bangsa kita.

Wassalamu 'alaikum Wr. Br.

Semoga Bermanfaat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TRANS TV dan RCTI TUJUAN UTAMA KUNJUNGAN INDUSTRI !!!

  Dalam rangka menjamin mutu hasil pendidikan, SMK Negeri 2 Kalianda menerapkan model pendidikan bebasis kompetensi yang merupakn ciri khas dari SMK Negeri 2 Kalianda yang digali dari hasil akselerasi kurikulum Spektrum pendidikan yang disusun bersama-sama dengan dunia industri. Dunia IT adalah dunia yang  amat di butuhkan di era globalisasi seperti sekarang  Ini,  bnyak duniakerja membutuhkan  para teknisi-teknisi yang  handal .Apalagi , untuk perusahaan-perushaan   pentingnya menggunsksn fasilitas  internet dalam  menyelesaikan tugas-tugas dari pimpinannya. Hal ini merupakan  sesuatu  yang dipersiapksn Smk Negeri 2 Kalianda. Khususnya untuk Program Studi Teknik Komputer dan Informatika dengan keahlian teknik komputer dan jaringan  yang  merupakan  kompetensi  keahlian yang termuda di SMK Negeri 2 Kalianda. TKJ dirintis pada Tahun Pelajaran 2007/2008 dengan jumlah siswa pada waktu itu 34 siswa. Saat ini TKJ telah meluluskan tiga angka

Akhirnya Come Back lagi to UNDIKSHA Bali

Sekelumit cuplikan , Universitas Pendidikan Ganesha Akhirnya mampu kembali mengudara dalam alunan syahdu kegemerlapan indahnya ramadhan yang belum bisa lepas dalam sanubari ini. inilah hati yang masih rindu ramadhan namun harus segera kembali pulang mengerjakan aktivitasnya yang banyak dinanti orang. Halo sobat Nandar And The Journey ! Setelah sekian lama tidah nge-post ni,, rasa kangen itu kembali datang..! Datang ketika semua orang menantikan tulisan ini ! Kali ini ya gue, aku, ane gan semua mau hadir nyapa kalian semua...!! kesempatan kali ini gua mau share temen semua yang mungkin lupa jalan atau belom pernah sama sekali datangin kampus indah satu ini, gua mau kasih info rute mana saja yang bisa anda lewati untuk bisa menuju UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA,  SINGARAJA,  BALI. Karena gua dari bandung ya rute gua yang pasti dari Bandara Internasional Husen Kertanegara menuju Bandara Internasional Igusti Ngurah Rai, atau orang pade bilang bandar

Kesadaran | Gua Pingin Bahas

Akhir pekan ini gua mengalami kondisi badan yang drop, badan terasa lemas, kepala terasa migrain yang berpengaruh untuk aktivitas gua. Secara human, sebenarnya badan itu bisa memberikan signal kepada pikiran kita, bahwa kondisi mulai tidak stabil, diwujudkan dengan suhu badan yang mulai naik, radang, dan sebagainya, tergantung orangnya. Bisa saja signal itu dibaca dan menimbulkan tindakan pencegahan, bisa berupa mengurangi aktivitas yang cukup berat, atau segera mengkonsumsi makanan atau minuman yang sehat, untuk mengembalikan kondisi badan.  Hanya saja, terkadang acuh tak menghiraukan signal itu, larut dalam aktivitas, larut dalam ambisi, dan sebagainya yang manusia inginkan.  Sehingga berujung pada ketidakstabilan tubuh, atau kita mengenal sakit.  Sakit itu nggak asik, sakit itu dalam bahasa bijaknya ya cobaan dari Allah SWT yang lalai dalam meyikapi setiap aktivitasnya. atau bisa saja itu memang ujian yang tuhan berikan agar kita sadar mengerti bahwa apa yang dilakukan